GARAM KROSOK
Garam Krosok atau garam kasar atau
disebut juga sebagai garam laut adalah garam mentah yang belum diproses. Garam
krosok inilah yang nanti nya jika diproses akan menjadi garam meja/garam dapur.
Secara tekstur, garam kasar umumnya berbentuk seperti kerikil dan memiliki
permukaan yang kasar. Selain itu, tekstur garam krosok / garam kasar cenderung
berair, sehingga jika didiamkan (misalnya di atas kertas), maka permukaan
kertas akan menjadi basah. Hal ini terjadi karena garam kasar mentah memiliki
kandungan air (H2O) yang terbilang tinggi (Biasanya di atas 10%).
Di Indonesia sendiri, garam kasar dapat
dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu Garam Kasar lokal dan Garam Kasar Import.
A.
Garam Kasar lokal
Sesuai dengan namanya, garam kasar lokal
diproduksi dan dihasilkan di bumi Indonesia. Garam ini dihasilkan dengan
menguapkan air laut yang telah dikeringkan selama kurang lebih 20 hari. Garam
kasar lokal ini biasanya dibuat di beberapa daerah di Indonesia, seperti
Madura, Cirebon, dan beberapa daerah-daerah penghasil garam lainnya.
Di indonesia sendiri, mulai banyak
terdapat Garam geo membran. Garam geo membran adalah garam dari
air laut yang dikeringkan dari dasar terpal geo membran, sehingga hasil dari
garam yang dikeringkan akan terpisah dari tanah. Dengan begitu, garam
kasar/krosok yang dihasilkan menjadi lebih putih dibandingkan dengan garam
krosok yang dihasilkan melalui teknologi yang lebih tradisional. Secara
tekstur, garam lokal geo membran berwarna putih. Kualitas dari kadar NaCl garam
geo membran pun akan lebih tinggi dibandingkan dengan garam krosok pada
umumnya, hal ini terjadi karena garam geo membran memiliki tingkat
kemurnian garam yang lebih tinggi.
B.
Garam Kasar Import
Berbeda dengan garam kasar lokal, garam
kasar import dihasilkan dengan melakukan import garam dari negara-negara
penghasil garam. Negara-negara tersebut dapat berasal dari Australia, Cina,
atau India. Proses pembuatan garam kasar import biasa nya tidak sama dengan
garam lokal. Garam lokal dibuat dengan mengeringkan air laut, sedangkan garam
import tidak dibuat, melainkan ditambang. Sebagai contoh, garam kasar
australia.
Secara kualitas, garam import biasanya
jauh lebih kering dan lebih murni dibandingkan garam krosok lokal. Dari segi
warna, biasa nya garam import berwarna seperti kaca, sedikit transparan, dan
memiliki tekstur yang keras, karena tidak dihasilkan dari laut, maka garam
bahan baku ini memiliki tingkat kebersihan dan kemurnian yang lebih bersih.
Beberapa industri lebih memilih garam
kasar import dibandingkan garam kasar lokal. Namun dengan adanya teknologi geo
membran, diharapkan akan semakin memperbaiki kualitas garam kasar di
Indonesia, sehingga masyarakat Indonesia pun dapat menikmati kualitas garam
industri yang lebih baik.
0 komentar:
Posting Komentar